Ekpedisi Gunung Slamet

 


Ekspedisi Gunung Slamet

Yogyakarta, 7 Maret 2009. Ekspedisi kali ini hanya diikuti 3 Instruktur ABA, mereka adalah Ust Toni, Ust Astika dan Ust Emil. Perjalanan dimulai dari SMP IT ABY pukul 07.00 wib, ekspedisi kali ini bertujuan survey lapangan karena pada liburan sekolah pertengahan tahun nanti insya allah akan mengadakan pendakian masal dengan anak-anak ABA, Best of The Best hanyalah mereka yang bisa mengikuti pendakian nantinya, ROAD TO SLAMET MOUNT 2009 itulah nama pendakian kita nanti yang insya allah kita selenggarakan. 

Sesampai di Terminal Purwokerto sekitar pukul 12.15 perjalanan kita lanjutkan ke Terminal Bobotsari, dalam perjalanan ke Terminal yang penuh sesak dengan penumpang membuat badan semakin panas, dalan perjalanan kami melihat seorang kakek yang berdiri tidak mendapatkan duduk, hati ini merasa kasihan, akhirnya kami mempersilakan beliau untuk menempati duduk kami, sekitar hamper 1 jam perjalanan dari terminal purwakarta, sampailah di terminal bobot sari, sesampai disana kita ditawari angkutan pedesaan, 3 orang 60 ribu, menurut kami sangatlah mahal padahal perorang hanya 10 ribu jika normal, dalam perjalanan ke desa bambangan sebuah desa yang dipakai para pendaki untuk start sebelum melakukan pendakian, kami melihat hamparan bukit-bukit yang indah hawa sejuk udara begitu merasuk, walau kepala ini pusing mungkin karena terlalu lama berdiri karena mengalah dan kasihan melihat kakek yang tidak mendapatkan tempat duduk, dan Alhamdulillah kita sampai di basecamp sekitar pukul 15.00 dan disana sudah ada beberapa pendaki dari tangerang dan purwakarta. 


 

Sambutan hangat dan keakraban seolah teman sendiri dan sudah lama kenal, itulah yang kami rasakan dari pendaki-pendaki yang sudah datang duluan, setelah bersitirahat kami sempatkan mengobrol dengan mereka bertukar pengalaman dan berbagi cerita, ada hal yang lucu dan menurut saya sangat lucu jika mengingat rasanya ingin ketewa sendiri, setelah saya mulai pembicaraan untuk berkenalan dengan para pendaki dari tangerang ini pertanyaan pertama saya adalah: “ini dari organisasi mana mas?” salah satu dari mereka menjawab “oh tidak... ini tidak dari mana-mana, Cuma dari PURPALA kok Mas...”. Dalam hati saya sempat bertanya apa ya artinya, dan belum sempat bertanya mereka menjawab “Pura-pura pecinta alam” akhirnya tawa kamipun meledak. Tanpa bisa berhenti....

                Pukul 16.00 rombongan mereka memutuskan untuk melanjutkan pendakian, dan rombongan ketua selang 1 jam berikutnya juga demikian, tetapi kami memutuskan setelah magrib untuk berangkat, paling tidak bisa sholat terlebih dahulu, tepat pukul 18.30 kami mulai pendakian ke Gunung Slamet gunung tertinggi pertama di jawa tengah dan kedua di jawa setelah semeru dengan ketinggian 3428 mdpl (meter diatas permukaan laut) sesampai di Pos kita belok kiri (seharusnya kanan) sempat tersasar beberapa meter, akhirnya kami kembali ke jalur semula, awal perjalan yang kami jumpai hanyalah ladang dan sawah yang ditanami buah-buahan dan sayuran, kemudian kami menemukan hutan cemara, dan kami mengira sudah mulai memasuki kawasan hutan, tanpa disangkan setelah kami berjalan hamper 1 jam ternyata kami masih menjumpai ladang dan sawah, subhanallah perasaan berjalan sudah ngos-ngosan, ternyata baru dimulai. 

 

Dalam perjalanan kami al-hamdulillah bulan purnama seolah menemani kami, lebatnya hutan gunung slamet menjadi agak terbantu dengan terangnya sinar bulan purnama, tak lama kemudian kami mulai menyusul teman-teman yang berangkat duluan, setiap 1 jam kami istirahat kurang lebih 3-5 menit, tinggi dan lebatnya hutan gunung slamet ternyata membuat kami agak kewalahan, tepat pukul 2 malam kita sudah sampai di POS 5, satu-satunya pos yang terdapat mata airnya, dinginnya malam membuat kami harus segera mendirika tenda DOM,  ada yang berbeda ketika kami mendirikan DOM ini karena beda dengan DOM yang lain, yang penting berdiri dan kami harus segera istirahat, kamipun sepakat untuk bagun jam 4 setelah sholat subuh kita akan melanjtkan perjalanan, tepat setelah kami bangun dan menunaikan sholat subuh, kami lanjutkan ke puncak dan ternyata targetan kita tidak kesampaian karena belum sampai di pos 7 sunrise sudah mulai tampak dari kejauhan, subhanallah indah sekali... hamparan gunung sumbing, sindoro lawu dan merapi begitu gagah dan indah dari kejauhan, tak lupa kami pun megabadikan moment penting belum tentu ketika suatu hari nanti jika kami diberi kesempatan untuk mendki ke gunung slamet lagi di beri pemandangan yang indah seperti ini, tepat pukul 7 kami sudah memasuki daerah yang dinamakan plawangan atau batu merah karena pendakian sudha mulai batu-batu yang berwarna merah, kabutpun mulai menyambt kami, perjalanan semakin berat karena kami membawa semua barang yang kami punya dari carier, DOM dan makanan dan Alhamdulillah tepat pukul 8 kami sudah tiba di puncak, ketika itu juga saya bersujud syukur, bersyukur dengan apa yang Allah berikan kepada kami, dari indahnya alam, tingginya gunung dan keselamatan kami dalam perjalan, walau saya datang terakhir di bandiingkan ust astika dan ust emil. 

 


Kamipun beristirahat sebentar danmenikmati dinginnya kabut di puncak karena tidak ada yang bisa kita lihat, tapi subhanallah sepintas kami diberi sedikit indahya awan dari atas walau sebentar tapi sungguh indah sekali, akhirnya kami putuskan mengisi perut dulu dengan membuat mie goreng dan coffemix jahe, subhallah makanan apa aja yang namanya di puncak begitu nikamat sekali, ust emil dan ust astika memutuskan untuk turun ke kawah, saya sendiri lebih memilih tetap di puncak karena kecapekan, setelah ditunggu beberapa jam kok belum pulang juga dalam batin saya, jangan-jangan kena gas beracun, atau kesasar karena ketika itu kondisi cuaca mulai berkabut dan hujan jika saya menunggu mereka diatas tanpa ada kepastian bisa-bisa saya mati kedinginan akhirnya saya putuskan untuk turun sendiri, dengan perasaan yang gak jelas, gundah dan gelisah bagaimanapun juga saya harus segera turun, dengan memakai sedikti ingatan saya, alhamdulilllah sampai di POS 7 atau pos terakhir, hujan mulai turun lebat saya memutuskan untuk beristirahat sambil membuat api kecil untuk menghangatkan diri, sambil menunggu ust emil dan ust astika, setelah pukul menunjukkan 12.30. 


Mereka juga belum menampakkan diri sudah turun akhirnya sayapun mulai turun juga sendirian dan alhamdulilah di POS 5 saya ketemu dengan beberapa pendai yang mau naik dan mau turun. Dan alhamdullah dalam perjalanan ini saya mendapatkan teman untuk turun, paling tidak kemungkinan kecil untuk tersesat, sesampai di POS 3 ternyata mereka menyusul kita, akhirnya ust emil dan ust astika menemukan saya, ceritanya ketika mereka mau balik ke puncak dari kawah terkepung kabut yang tebal sehingga membuat mereka tersesat dan agak lama. Tepat pukul 15.00 kita akhirnya sudah sampai di basecamp. Alhmadulillah subhanallah mahasuci Allah yang menciptakan segala alam dan isinya, akhirya kam menyimpulkan insya allah kami sanggup membawa anak-anak dalam ekspedisi selanjutnya Allahu Akbar.

Posting Komentar

0 Komentar