Kisah Tenzing Norgay, Pemandu Sir Edmund Hillary Penakluk Puncak EVEREST pertamakali
Begitu turun dari puncak Everest, banyak wartawan mewawancarai Sir Edmund, dan hanya satu wartawan yang bertanya pada pemandunya Tenzing Norgay
Maka, ketika ia ditanya, Tenzing pun menjelaskannya secara gamblang dan menunjukkan sikapnya sebagai seorang pemandu yang rendah hati. “Sebagai pemandu (Sherpa), mestinya Anda yang lebih dulu menginjakkan kaki di puncak Everest,” tanya wartawan
Tenzing menjawab; “Betul, sebagai pemandu saya ada di depannya. Tapi, tinggal selangkah lagi mencapai puncak, saya mempersilahkan Edmund untuk mendahului saya.” Wartawan ini bertanya lagi; “Mengapa hal itu anda lakukan?” Tenzing menjawab; “Itu impian Sir Edmund, bukan impian saya,” ujarnya merendah. "Impian saya adalah membantu orang lain untuk mencapai cita-citanya"
Selama saya mendaki dengan banyak orang banyak teman dan banyak team baru menjumpai 1 orang yang persis kayak Tenzing nama Emil Ayahnya Shofwa teman saya ini suuuuuabaarnya luar biasa pakai banget dalam dampingi anak-anak yang kita ajak mendaki, dia selalu jadi sweeper, menyemangati anak-anak yang tidak kuat selalu didampingi terus, dengan cerita-cerita konyolnya, yang lain berlomba-lomba sampai puncak dia masih setia menemani anak-anak, dalam keletihannya dalam ketidakberdayaannya dia selalu menemani sampai pulih tenaganya dan melanjutkan perjalanannya, cita-citanya mungkin hampir sama dengan tenzing membantu cita-cita anak-anak untuk bisa mencapai puncak, hampir semua pendakian yang saya lakukan dengan dia semua sukses semua team sampai ke puncak, merbabu, sindoro, dan welirang cuma 1 yang gagal yaitu pendakian ke Gunung Sumbing gara-gara salah jalur.
Termasuk saya kadang nemeni kadang pingin segera muncak ha ha belum bisa... tapi pas ke Merbabu saya temani loh mil... ha ha ehh.... pas dah sampai puncak semua team malah dah siap-siap turun....
Selamat ya buat Endah Umminya Shofwa... dapat suami penyabar dan hebat
Semoga bermanfaat
0 Komentar